Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018
PERTEMUAN 6 (16 OKTOBER 2018) Elegi Mengenal Stigma Pertemuan seperti biasa diawali dengan berdoa sebelum memulai perkuliahan. Mahasiswa diminta menyiapkan kertas untuk menjawab 20 soal pertanyaan yang akan dilontarkan oleh Bapak Marsigit. Setelah itu mahasiswa diminta untuk menuliskan beberapa pertanyaan dibalik kertas dan dikumpulkan. Pertanyaan Pertama Totok : “ Apa itu stigma? Bapak Marsigit : “ Stigma itu adalah gejala bahasa, bahasa itu semuanya mulai dari batu sampai langit sampai akhirat, itu semua bahasa. Maka sebenar-benarnya dirimu adalah bahasamu, kamu mau baik atau buruk tergantug dari ucapanmu. Siapalah dirimu, mulutmu harimau. Bahasa itu dunia, akhirat juga bahasa, maka bahasa itu lahir, hidup atau mati, sehat atau sakit. Hoax itu adalah bahasa yang sakit contohnya tidak ada lagi bekas rektor namun adanya mantan rektor. Bekas sudah tidak dipakai lagi.   Bahasa itu bisa sakit, Hoax bahasa plesetan, bisa pula sehat maka bahasa itu semuanya, bahasa adalah ru
PERTEMUAN KELIMA   (9 OKTOBER 2018) Hidup Adalah Masalah, Jika Tidak Ingin Ada Masalah Ya Tidak Usah Hidup Bapak Marsigit memasuki kelas dan membuka perkuliahan dengan membaca doa seperti biasa. Lalu dilanjutkan dengan memberikan tes program nolisasi sebanyak 20 pertanyaan dan meminta mahasiswa untuk membuat pertanyaan. Pertanyaan Pertama :   Restu                : Bagaimana ciri-ciri orang yang menguasai ruang dan waktu? Bapak Marsigit : “Sebenar-benarnya manusia tiadalah yang mampu benar-benar menguasai ruang dan waktu yang ada mereka hanyalah berusaha. Contoh: Kamu masuk ke kandang macam, maka akan terancam kematian. Sebenar-benarnya kematian itu adalah tentang jarak dari bumi sampai langit. Ketika anda seharusnya berpikir tetapi tidak berpikir, maka secara filsafat kamu itu adalah orang mati. Para filsuf berkata, sesungguhnya aku sedang melihat para mayat yang berjalan, karena aku sedang melihat mereka tidak dalam keadaan berpikir, tetapi saling menjelekkan,
PERTEMUAN KE-EMPAT   ( 2 OKTOBER 2018)                 Si Negatif dan Si Positif                 Bapak Marsigit memasuki kelas dan memulai perkuliahan dengan membaca doa. Masih dengan diawali dengan memberikan pertanyaan sebanyak 20 soal yang kali ini beberapa dari mahasiswa berhasil menjawab sedikit dari pertanyaan yang diberikan Bapak Marsigit.             Setelah itu Bapak Marsigit mengatakan, “Euforia dapat ditingkatkan dari euforia, material, formal, normatif, sampai spiritual. Euforia spiritual tidak terdengar telinga dan tidak terlihat mata.   Pengalaman anda menjawab pertanyaan teman-teman, siapa yang merasa punya euphoria?             Pertanyaan pertama: Totok : “Apakah euforia bisa muncul karena rasa takut?” Bapak Marsigit: Kita beri nama terlebih dahulu euphoria itu sifatnya negatif atau positif? Rasa takut itu positif atau negatif? Belum tentu kebenaran umum itu benar menurut filsafat, filsafat adalah penjelasanmu sendiri, filsafat itu adalah olah pikir, b
PERTEMUAN KETIGA (25 September 2018 ) Antara Ada Dan Yang Mungkin Ada             Seperti biasa Bapak Marsigit membuka perkuliahan dengan membaca doa terlebih dahulu sesuai keyakinan dan kepercayaan masing-masing. Setelah itu seperti biasa pula, Bapak Marsigit mengadakan tes dengan memberikan pertanyaan sebanyak 20 soal (program nolisasi) Pada pertemuan ini, Bapak Marsigit menjelaskan tentang objek filsafat yang ada dan yang mungkin ada. Ada yaitu disebut sebagai fatal dan vital, suatu objek dikatakan ada karena ada proses yang membuat itu ada   (mengada) dan kemudian pengada (hasil)             Filsafat itu adalah punya tingkatan dan tingkatan yang paling tinggi itu sifatnya mutlak, pasti dan satu/esa yaitu Tuhan. Seseorang jika ada di pikiran karena dia sedang berfilsafat. Seseorang ada di hati jika spiritual. Filsafat adalah pola pikir. Bapak Marsigit menyampaikan beberapa teori yang terkait.             Objek filsafat mengkaji tentang yang ada dan yang mungkin ada.
PERTEMUAN KEDUA (18 SEMPTEMBER 2018 ) Tidak Menyangka Aku Mendapatkan Nilai Nol (Nolisasi)             Para kuliah pertemuan kedua ini, seperti biasa, Bapak Marsigit memasuki ruang kelas dengan posisi duduk melingkar dengan Bapak Marsigit. Bapak Marsigit memulai perkuliahan dengan membaca doa menurut keyakinan dan agama masing-masing, setelah itu meminta mahasiswanya untuk menyiapkan secarik kertas dan sebuah pena. Setelah itu, kami diberikan 20 pertanyaan terkait materi filsafat yang hampir dari seluruh mahasiswa tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dan mendapatkan nilai nol sehingga Bapak Marsigit menyebut tes tersebut sebagai bentuk program nolisasi.             Tes pun selesai dilanjutkan dengan mahasiswa diminta untuk menuliskan satu buah pertanyaan yang akan ditujukan kepada Bapak Marsigit di halaman belakang kertas tes tersebut dan kemudan dikumpulkan kepada Bapak. Setelah dikumpulkan, Bapak Marsigit mulai membacaka pertanyaan-pertanyaan dari mahasiswa
PERTEMUAN PERTAMA (4 SEPTEMBER 2018) Perkenalanku Dengan Filsafat             Pada tanggal 4 Oktober 2018 hari selasa, kuliah pertama dari mata kuliah filsafat ilmu dengan dosen pengampu Prof Dr Marsgit Ma, dimulai dengan posisi tempat duduk yang melingkar agar lebih dekat dengan Bapak Marsigit. Kuliah ini dimulai dengan membaca doa yang dipimpin oleh Bapak Marsigit, yang kemudian dilanjutkan dengan bertanya satu persatu kepada mahasiswa tentang asal daerah atau tempat tinggal (perkenalan).             Setelah perkenalan, Bapak Marsigit mulai memperkenalkan mata kuliah Filsafat ilmu dengan segala materi yang akan diajar, metode yang digunakan serta Tugas-tugas yang akan dikerjakan untuk lulus dari kuliah filsafat ilmu. Metode yang digunakan adalah Blended learning atau metode campuran yaitu dengan tatap muka dan secara online. Pembelajaran secara Online dimana penyampaian materi filsafat disampaikan ke dalam Blog dan mahasiswa wajib membaca blog tersebut serta memberi kome